Membuat Layout Buku dengan Indesign - Adobe InDesign adalah
aplikasi yang digunakan untuk desain layout atau publikasi. Adobe InDesign
sering digunakan penerbit majalah, koran, biro cetak, dan biro iklan untuk
mendesign produknya baik layout isi ataupun sampul. Sebelum Adobe mengeluarkan
Adobe InDesign, Adobe telah mengeluarkan Adobe PageMaker yang berfungsi sebagai
desain layout juga. tetapi saat ini Adobe Pagemaker sudah tidak lagi
diproduksi.
Area kerja InDesign sendiri hampir mirip dengan PageMaker,
yaitu terdiri dari sebuah window dokumen di mana kita bisa membuat gambar dan
layout pada artwork, sebuah toolbox yang berisi tools untuk membuat gambar dan
mengedit artwork, palettes yang dapat membantu memonitor dan mengubah artwork,
dan menu yang berisi perintah untuk menjalankan tugas. Di dalam adobe Indesign,
konsep layer juga diaplikasikan dalam pengaturan desain layout. Setiap dokumen
selalu mempunyai paling sedikit sebuah layer.
Membuat Layout Buku dengan Indesign
Membuat Layout Buku dengan Indesign
Layer dapat diibaratkan sebagai lapisan transparan yang
tidak saling berpengaruh antarlayer yang lain di bawahnya. Dengan menggunakan
beberapa layer, dapat melakukan manipulasi objek lebih efektif. Dengan
memanfaatkan layer ini, dapat melakukan editing secara bertahap. Saat
berkonsentrasi pada teks, layer gambar dapat dinonaktifkan sehingga resource
komputer tidak akan terkuras habis, yang menyebabkan komputer menjadi lebih
lambat. Dengan menggunakan layer ini, kita dapat membuat beberapa alternatif
desain sesuai dengan ide dan kreativitas, dengan beberapa variasi dalam bentuk
maupun penempatan objeknya.
Umumnya, Adobe InDesign digunakan untuk melayout teks,
majalah, koran, buku, poster dan segala bentuk keperluan cetak yang menggunakan
lebih banyak text di dalamnya. Untuk kerperluan itulah maka fitur
pengaturan/layout lebih di utamakan daripada fitur grafis lainnya. Kali ini
kita coba berbagi sedikit tentang bagaimana membuat layout menggunakan Adobe
InDesign. Kali ini saya menggunakan Adobe Indesign CS3.
Langkah Membuat Layout Buku dengan Indesign
Langkah 1
Buka New Document (ctrl+N) di menu File. Pada jendela “New
Document” kamu bisa mengatur ukuran kertas/ bidang kerja yang kamu perlukan.
Secara default, InDesign menampilkan ukuran dalam satuan “picas (p0)”, untuk
mengubah ke dalam ukuran lain cukup ketikkan ukuran tersebut lengkap dengan
jenis ukurannya (mis : 32 cm), In Design akan otomatis mengubahnya ke dalam
satuan p0 kembali (tenang, kamu bisa ubah semua settingan ukuran ini ke dalam
cm nanti).
Langkah 2
Untuk mengubah semua settingan jenis ukuran, cukup klik
kanan di ruler atas dan samping kanan halaman kerja, lalu pilih settingan
ukuran yang kamu perlukan. Maka semua pengaturan ukuran di InDesign akan
berubah sesuai dengan jenis ukuran yang kamu pilih.
Langkah 3
Sebelum memasukkan tulisan, ada baiknya terlebih dahulu kita
atur dulu layout dasar seperti pengaturan Nomor Halaman dan Peletakan Header /
Footernya. Klik menu Pages, lalu double klik di menu Master. Master Page adalah
lembar default untuk seluruh dokumen yang kamu buat, mudahnya, apapun yang kamu
ketikkan/ input (baik tulisan, gambar maupun settingan margin) akan tampil di
setiap halaman kerja.
Untuk mengatur margin (pastikan masih di dalam laman Master
Page) input ukuran margin yang kamu inginkan. Non Aktifkan (klik) ikon link
untuk input ukuran yang berbeda.
Bagi kamu yang terbiasa menggunakan MS Word, mungkin
penyebutan settingan marginnya agak berbeda walau prinsipnya sama. Kalau di MS
Word Left dan Right maka di InDesign penyebutannya Inside dan Outside. Pada
menu Columns, Number untuk menentukan jumlah baris tulisan yang ingin kamu buat
dan Guttter adalah jarak antara baris terebut. Silahkan berimprovisasi saja
pada bagian ini sesuai degan kebutuhan. Pada tutorial ini, desainstudio menggunakan
2 columns dengan jarak 1 cm.
Langkah 4
Untuk membuat Header/Footer cukup tuliskan saja text dengan
cara klik Text (T) lalu drag untuk membuat area text nya (di InDesign, kamu
harus membuat area text terlebih dahulu dengan cara mendragnya). Jika
Header/Footer kamu berupa gambar, kamu dapat memasukkannya dengan cara mengcopy
gambar tersebut dari Adobe Illustrator, dsb. atau Ctrl+D untuk mengambil gambar
dari file di komputer.
Langkah 5
Untuk Input Page Number, masukkan text (T) dengan cara men-drag-nya,
ketikan 1 huruf (huruf apapun) select huruf tersebut, klik kanan maka akan
muncul menu baru, pilih Insert Special Character/Markers/Current Page Number.
Maka apapun huruf yang kamu ketikkan tadi akan berubah menjadi huruf “A”. Hal
ini disesuaikan dengan judul Master Page (A-Master). Copy Page Number yang
telah di set tadi ke halaman sebelahnya (di dalam Master Page terdapat dua
halaman Master).
Langkah 6
Kalau semua layout Master sudah di set, berikutnya double
klik di lembar 1 (lembar kerja). Di lembar inilah kita akan melakukan input
text dan gambar yang kita perlukan untuk dokumen kita.
Langkah 7
Klik Text (T) lalu drag untuk membuat area teks yang
diperlukan, ketik teks kamu (dalam contoh ini Saya menyesuaikan area text
dengan layout yang sudah di buat sebelumnya)
Langkah 8
Untuk mengatur paragraph, buka Window/Type &
Tables/Paragraph (Alt+Ctrl+T) dan atur paragraph yang kamu inginkan.
NB : Klik “Hyphenate” untuk memunculkan tanda sambung di
paragraf yang terputus, atau matikan untuk menghapusnya.
Langkah 9
Jika tulisan kamu terpotong di ujung column, tanda Overset
Text akan muncul. Klik tanda tersebut hingga muncul preview teks kecil di
cursor kamu. Arahkan kursor tersebut ke column sebelahnya dan klik, otomatis
tulisan yang terpotong akan dilanjutkan.
Langkah 10
Jika ingin menambah page, klik di menu Create new page.
Lanjutkan tulisan kamu di page lanjutan ini. Dan otomatis, Page Number yang
kamu set di Master Page tadi kini muncul secara continue. begitu juga
Header/Footer yang telah dibuat.
Langkah 11
Sebelum file di simpan, perhatikan tanda Preflight Panel di
sudut kiri bawah bar Jendela InDesign. Tanda ini akan berwarna merah jika masih
ada error di dalam dokumen yang kita buat. Error disebabkan masih adanya link
file yang missing di dalam file yang kita input atau adanya area text yang
terpotong (overset text).
Langkah 12
Jika sudah selesai, kamu bisa menyimpan file dokumen kamu
dalam format InDesign (.indd) untuk melanjutkan di kemudian hari, atau dalam
format .Pdf jika sudah rampung semuanya.
Penyimpanan dalam format .PDF : File/Adobe PDF presets/High
Quality Print. Pilih destinasi penyimpanan file, klik OK. Akan muncul jendela
Export Adobe PDF, klik Export dan tunggu hingga selesai.
Pada kesempatan kali ini kami akan
berbagi tentang cara membuat layout
buku.
Layouting adalah salah satu proses
sebelum buku diterbitkan. Layouting adalah proses penataan letak sebuah naskah
untuk diperindah secara visual dalam bentuk asli sebuah buku.
Banyak aplikasi atau software yang biasa digunakan untuk melayout sebuah buku. Yang paling sering digunakan untuk layout professional adalah software Adobe InDesign.
Banyak aplikasi atau software yang biasa digunakan untuk melayout sebuah buku. Yang paling sering digunakan untuk layout professional adalah software Adobe InDesign.
Namun bagi kamu, terutama pelaku
self-publishing yang tidak memiliki software tersebut, kamu bisa melayout
sendiri naskah kamu menggunakan Microsoft Word.
Bagaimana cara membuat layout buku menggunakan Microsoft Word?
Berikut kami berikan langkah-langkahnya
:
- Buka file .doc /.docx (naskah kamu) di Ms. Word.
- Klik Tab Page
Layout lalu dibagian page setup, lalu klik tanda panah kecil di
sudut kanan bawah.
- Pada Multiple
Page pilihlah Book
Fold.
Perhatikan, Orientation akan berubah secara otomatis dari Portrait menjadi Landspace.
Margins akan berubah dari Left dan Right menjadi Inside dan Outside.
Inside adalah batas antara tepi tulisan bagian dalam buku dengan lipatan atau bagian buku yang dijilid.
Sedangkan outside adalah tepi bagian luar buku. Isikan masing-masing margin dengan angka 1 sampai 1,5 cm. - Pada tab Paper pilihlah
kertas A4. Lalu klik OK.
Pengaturan ini menyebabkan ukuran halaman menjadi A5 atau separuh dari A4. Ukuran A5 adalah ukuran separuh dari A4.
Ukuran font untuk halaman A5 idealnya
adalah 10 pt, beberapa font lain ada yang sesuai dengan 9 pt atau 11 pt,
dengan line spacing 1 hingga 1,15.
Jangan lupa, untuk
halaman ganjil harus selalu di sisi kanan. Sedangkan untuk
halaman genap selalu di sisi kiri. Pastikan jumlah halaman keseluruhan
adalah genap. Lebih baik lagi kalau banyaknya halaman adalah kelipatan
empat, misalkan 4, 16, 20, dst.
5. Klik Ok dan selesai, layout naskah kamu sekarang sudah berubah
menjadi tampilan sebuah buku. Silakan kamu simpan dalam bentuk .pdf.
Itulah cara membuat layout buku
dengan sederhana. Untuk layout buku yang sempurna dengan menambahkan berbagai
macam tampilan menarik di dalamnya, kamu bisa coba menggunakan Adobe InDesign.
Jika kamu masih bingung atau tidak
yakin dengan hasil layoutmu, terutama para pelaku self-publishing, kamu bisa
menggunakan jasa layout kami. Jasa layout termurah yang pernah ada.
Silakan baca lebih lengkap disini. Jasa layout buku termurah.
Silakan baca lebih lengkap disini. Jasa layout buku termurah.
Sekian tips kami tentang cara membuat layout buku.
Salam
kreatif,
https://malkasmedia.wordpress.com/2015/05/19/cara-membuat-layout-buku/
Foto milik pribadi
KOMUNIKASI-GRAFIS
Buku adalah jendela dunia. Keberadaan buku sebagai media informasi dan ilmu masih diakui peranannya hingga sekarang. Walau dunia teknologi telah berkembang semakin pesat hingga muncullah e-book dengan variasi harga berbeda bahkan banyak pula yang menawarkan free, namun buku tetap saja digemari dan memiliki target pasarnya sendiri.
Buku adalah jendela dunia. Keberadaan buku sebagai media informasi dan ilmu masih diakui peranannya hingga sekarang. Walau dunia teknologi telah berkembang semakin pesat hingga muncullah e-book dengan variasi harga berbeda bahkan banyak pula yang menawarkan free, namun buku tetap saja digemari dan memiliki target pasarnya sendiri.
Nah,
pernah ngga sih memikirkan bagaimana proses pembuatan buku itu? Simak lebih
lanjut yuk.
Desain Grafis (Graphic Design) dalam dunia grafika Indonesia lebih dikenal sebagai Perwajahan. Perwajahan dari asal kata wajah (frontal), ialah sesuatu yang bernilai positif. Perwajahan merupakan kegiatan melalui rancangan dengan segala aspeknya untuk menghasilkan suatu barang cetakan yang diharapkan.
Sesuai fungsinya, Perwajahan memiliki tujuan:
1. Agar barang cetakan sebagai sarana komunikasi akan lebih efektif.
2. Barang sebagai produk komersial harus sukses.
Perwajahan merupakan gabungan antara komunikasi dengan kreasi/daya cipta, maka akan lebih tepat disebut Komunikasi Grafika. Komunikasi Grafika sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan. Setiap manusia berbuat sesuatu, berkreasi serta dipengaruhi oleh tindakan orang lain. Semua itu terjadi sebagai akibat adanya bentuk kata-kata yang tercetak.
Desain Grafis (Graphic Design) dalam dunia grafika Indonesia lebih dikenal sebagai Perwajahan. Perwajahan dari asal kata wajah (frontal), ialah sesuatu yang bernilai positif. Perwajahan merupakan kegiatan melalui rancangan dengan segala aspeknya untuk menghasilkan suatu barang cetakan yang diharapkan.
Sesuai fungsinya, Perwajahan memiliki tujuan:
1. Agar barang cetakan sebagai sarana komunikasi akan lebih efektif.
2. Barang sebagai produk komersial harus sukses.
Perwajahan merupakan gabungan antara komunikasi dengan kreasi/daya cipta, maka akan lebih tepat disebut Komunikasi Grafika. Komunikasi Grafika sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan. Setiap manusia berbuat sesuatu, berkreasi serta dipengaruhi oleh tindakan orang lain. Semua itu terjadi sebagai akibat adanya bentuk kata-kata yang tercetak.
Unsur-unsur
komunikasi grafika, terdiri dari:
1.
Sumber, pihak yang oleh penerima diterima sebagai
pengirim pesan. Tugas sumber adalah menginformasikan, mengubah/memperkuat sikap
penerima untuk mencapai keberhasilan dalam komunikasi tercetak. Sumber harus
mempelajari segala sesuatu mengenal orang, lingkungan sosial, sikap dan
peranannya.
2.
Pesan, meliputi penggunaan lambang verbal
(kata-kata) yang grafis/ilutrasi untuk mengungkapkan arti. Pesan,
berisi gagasan yang disajikan secara tepat haruslah benar-benar dikuasai,
misalnya melalui komunikasi tatap muka/lisan, cenderung menilai sumber dari
cara berbicara, cara berpakaian dsb. Apa yang diperoleh akan masuk melalui
beberapa alat indera kita yang kemudian diubah menjadi lambang-lambang.
dalam isyarat tercetak, makna pesan diberikan melalui penglihatan.
3.
Saluran/Media, sarana untuk membawa pesan, misalnya: Surat Kabar,
Majalah, Poster, dsb. Saluran/Media dapat merupakan sumber pemancar.
Pesan-pesan dapat mempengaruhi sikap penerima baik terhadap sesuatu yang dipesankan
ataupun terhadap sumbernya, disamping itu pula sikap penerima terhadap media
dapat mempengaruhi sikap terhadap pesan, sumber atau keduanya.
4.
Kebisingan (noise). Dalam teori elektronika,
kebisingan dapat mengakibatkan penyampaian isyarat/lambang menjadi
terganggu atau kurang efisien.
5.
Penerima. Sebagai penerima pesan yang dalam situasi ini
dapat menjadi sumber, seperti halnya sumber dapat menjadi penerima pesan dari sumber
lain.
6.
Umpan
Balik. Tujuan umpan balik adalah
untuk menghasilkan tingkatan pengawasan atas proses komunikasi. Melalui umpan
balik, sumber akan memperoleh informasi mengenai reaksi penerima.
TATA-LETAK/LAYOUT
Dalam pembuatan buku, dikenal yang namanya layout/tata letak. Maksudnya ialah suatu usaha/perbuatan dalam menata dan memadukan unsur-unsur komunikasi grafis seperti gambar/ilustrasi, teks, grafik, tabel, caption, angka halaman, dan elemen lainnya menjadi suatu media komunikasi visual yang komunikatif dan estetik.
Membuat layout adalah proses merangkaikan unsur-unsur tertentu manjadi suatu susunan yang menyenangkan. Sesuai dengan unsurnya, layout haruslah dirancang dengan cermat.
Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah berupa penyajian secara visual melalui proses pemikiran yang menghasilkan keputusan-keputusan tentang:
• Gagasan-gagasan, yang kemudian dinyatakan dengan kata-kata.
• Unsur-unsur yang akan dipakai.
• Pentingnya hubungan antara gagasan dan unsur secara relatif.
• Urutan penyajian.
Keputusan tersebut dipengaruhi oleh jenis produk yang dipromosikan, jenis konsumen serta tingkatan perhatian konsumen terhadap produknya. Hal ini akan mempengaruhi komposisi/susunan layout.
Bentuk dan visualisasi Layout antara lain:
1. Layout miniatur.
Layout miniatur dibuat lebih kecil dari ukuran sesungguhnya (sembarang), biasanya dalam skala perbandingan.
Keuntungan layout miniatur:
• Merupakan sarana ekonomis untuk menguji berbagai rancangan layout.
• Dikerjakan dengan cepat, perancang bebas berkreasi.
• Dalam proses pembuatannya dapat menimbulkan gagasan-gagasan baru yang lebih baik sebagai alternatif.
2. Layout kasar/sketsa.
Layout miniatur yang terbaik diperbesar menjadi layout kasar, sebesar ukuran sesungguhnya. Walaupun unsur-unsur divisualkan berupa skets secara kasar dan cepat. namun penempatan serta ukuran semua unsur haruslah sedemikian tepat sehingga dapat memperjelas pelaksanaannya. Layoutkasar dalam pengertiannya lebih sederhana dibandingkan dengan layout miniatur.
3. Layout komperhensif.
Layout komperhensif merupakan layout yang pasti, memperlihatkan bagaimana bentuk/wajah akhir suatu produk. Unsur-unsur tipologi, ilustrasi maupun warna divisualkan secara tepat baik jenis huruf, besar huruf, jenis ilustrasi serta warna yang akan digunakan.Visualisasi layout komperhensif hanya sekedar menunjukkan gambaran impresif/kesan pandangan sekilas, sehingga orang yang melihat dapat membayangkan bagaimana wujud akhir sebagai produk cetakan. Unsur teks maupun unsur lainnya dalam pembuatan layout komperhensif cukup menggunakan guntingan majalah atau koran bekas, diharapkan agar hemat biaya. Setelah layout komperhensif disetujui oleh pemesan yang bersangkutan, maka proses selanjutnya adalah pelaksanaan pembuatan gambar kerja (art work).
Dalam proses pembuatan layout, harus memperhatikan 6 faktor dasar-dasar pokok sebagai berikut:
1. Proporsi/Perbandingan
Proporsi menunjukkan hubungan :
·
Antara
suatu unsur dengan lainnnya atau dengan layout keseluruhannya dalam hal ukuran
atau bidang.
·
Antara
dimensi layout dengan dimensi bagian-bagiannya.
2.
Keseimbangan.
Keseimbangan akan
terjadi bila unsur-unsur ditempatkan/disusun dengan serasi sehingga bobot
unsur-unsur tersebut memberi kesan mantap dan tepat. Bobot itu dipengaruhi
oleh ukuran, bentuk, warna serta kecerahan atau kegelapan. Di dalam
tampilan layout kita mengenal pusat optik, tempat dalam
suatu ruang yang bagi mata merupakan pusatnya. Letak pusat optik berada
sedikit di atas pusat matematika (kira-kira 1/20 x tinggi).
1.
Keseimbangan format
(simetris) : Keseimbangan format terbentuk oleh unsur-unsur yang sama pada
kedua sisi di dalam suatu ruang.
2.
Keseimbangan informasi
(asimetris): Unsur-unsur dari berbagai bobot terbentuk seimbang di sekitar
pusat optik.
3. Kontras.
Kontras digunakan
untuk menyatakan sesuatu yang ingin ditonjolkan. Kontras dapat dicapai dengan
misalnya, mengganti ukuran, bentuk nada, dan arah.
4. Irama.
Irama dapat dicapai
dengan cara, pengulangan secara teratur beberapa pola dalam rancangan seperti
halnya dengan bentuk, nada atau warna. Variasi bentuk yang tidak terlalu besar
sehingga pembaca segera dapat mengenali kesamaanya. Agar layout dapat
berhasil baik, irama harus merupakan gerak yang mengarah dari suatu unsur ke
unsur lain sesuai kepentingannya.
5. Kesatuan.
Unsur-unsur yang
membentuk suatu tampilan, harus ada hubungannya satu sama lain dalam ruang,
sehingga memberi kesan menjadi satu. Kesatuan merupakan pengelompokan bentuk
atau warna.
6. Harmoni/keselarasan.
Ketika menyusun
unsur-unsur pesan tercetak perlu memperhatikan persyaratan penting sbb:
• Layout harus menggambarkan sesuatu yang
kuat, dipandang dari segi visual.
• Komposisi keseluruhannya harus menghasilkan
efek kesatuan.
PERWAJAHAN
BUKU
Unsur-unsur perwajahan
(3F) :
1.
Fungsi, kegunaan
barang cetakan yang direncanakan.
2.
Format, menentukan
ukuran produk cetakan sehingga rancangan yang dibuat bisa dilaksanakan secara
efektif.
3.
Frame, batas ruang putih pada lembar halaman produk cetakan.
Bagian -bagian buku :
1.
Jaket buku, berfungsi
untuk melindungi kulit buku dari kotoran/debu dan sinar matahari. Pada jaket
buku dapat dicantumkan biografi pengarang dan sinopsis buku yang besangkutan
2.
Kulit buku, berfungsi
melindungi blok buku.
3.
Blok buku, terdiri dari
perwajahan awal, perwajahan teks/isi dan perwajahan akhir.
a. Perwajahan awal,
terdiri dari:
• judul Perancis
• judul utama
• copyright dan perijinan
• persembahan/dedikasi
• kata pengantar/sambutan
• ucapan terimakasih
• daftar isi
• daftar ilustrasi
b. Perwajahan Teks/isi
• judul bagian
• judul bab
• judul sub bab
• judul pasal
• ringkasan
• ilustrasi dan caption
• catatan
c.
Perwajahan akhir, terdiri dari:
• lampiran (appendix)
• daftar kata (index)
• daftar istilah (glossary)
• kolofon
• sinopsis
TIPOGRAFI
Huruf adalah unsur
utama dalam tipografi, merupakan sarana untuk membentuk kata-kata yang mengandung
arti. Huruf sebagai unsur tata letak disamping ilustrasi dapat berdiri sendiri
serta mampu untuk menyampaikan pesan lengkap secara efektif tanpa alat bantu.
Huruf diklasifikasikan
menjadi empat golongan yaitu kelopok huruf, keluarga huruf, variasi huruf, dan
aplikasi huruf.
1. Kelompok Huruf
• jenis pokok huruf Roman (serif)
• jenis pokok huruf tanpakait (sans serif)
• jenis pokok huruf Bodoni (kait tipis)
• jenis pokok huruf Egyptienne (kait balok)
• jenis pokok huruf Fantasi (hias)
2. Keluarga Huruf
Suatu kelompok gambar
huruf yang perancangannya berkaitan erat yang apabila disusun tampak harmonis
satu dengan yang lainnya, misalnya: kelompok Garamond, Baskervile atau
Chentelham.
3. Variasi Huruf
• capital
• ondercase
• italic
• bold
• condenced
• extended
• open
4. Aplikasi Huruf
Beberapa kategori penggunaan
jenis huruf dan korp huruf pada buku cetakan sesuai jenjang pendidikan:
• kelas 1 SD menggunakan korp huruf 16 pt - 24
pt (sans serif)
• kelas 2 SD menggunakan korp huruf 14 pt - 16
pt (sans serif)
• kelas 3 SD menggunakan korp huruf 12 pt - 14
pt (sans serif + serif)
• kelas 4 s/d 6 SD menggunakan korp huruf 11
pt - 12 pt (sans serif + serif)
• SLTP menggunakan korp huruf 10 pt - 11 pt
(serif)
• SLTA menggunakan korp huruf 11 pt - 9 pt
(serif)
Pemilihan Huruf untuk
Teks Buku
• Jenis Futura,
Gilans, Univers, Times Roman, Palatino, English Time dan sejenisnya.
• Maksimun dua jenis
huruf yang dipakai (jenis huruf yang memiliki variasi lengkap: Light, Roman,
Bold, Italic)
Keterbacaan
• Hindarkan potongan
kata terakhir ( 1 baris ) dari alinea sebelumnya, biasa disebut anak
haram/janda (widow).
Sampel
kasus Widow
• Hindarkan bentuk
susunan teks rata kanan.
• Hindarkan jumlah
huruf lebih dari 60 karakter dam 1 baris.
• Hindarkan penggunaan
jenis kertas yang terlalu tipis/tembus cetak.
• Hindarkan warna
kertas terlalu putih/silau
Gambar Kerja (Artwork)
Pembuatan Gambar kerja
(art work) berdasarkan layout komperhensif yang telah
disetujui oleh pemesan. Bentuk Gambar kerja, berupa susunan teks dan gambar
yang masing-masing materi terpisah.
Gambar kerja
dikerjakan secara cermat, rapih dan bersih untuk memperlancar proses
berikutnya di bagian Reproduksi/pemotretan.
Materi Gambar kerja
sebaiknya menggunakan warna hitam dengan kepekatan yang telah ditentukan.
Permintaan teknis maupun warna dilampirkan pada lembar ilustrasi (overlay).
Dalam sebuah buku
tentu berisi poin-poin dibawah ini :
Pengarang/Penulis
Yaitu perorangan
maupun kelompok/tim yang berperan sebagai narasumber, pembuat berita atau
pengisi materi.
Penerbit
Industri
yang bertugas memproduksi dan memperbanyak sebuah literatur dan
informasi yang dapat dinikmati khalayak ramai.
Percetakan
Sebuah
perusahaan/industri yang menggandakan dan memproduksi secara massal melalui
tahapan pracetak, cetak, dan finishing.
Untuk menjadi sebuah
buku melalui tahap proses penerbitan sebagai berikut :
Customer, biasanya pelanggan memberikan materi berupa naskah,
ilustrasi,dan foto,
Pengolahan naskah, seperti pengetikan naskah, penyuntingan isi dan bahasa,
pemilihan ilustrasi yang tepat, melayout, dan mengoreksi file.
Pengolahan desain,
membuat desain cover buku dan layout isi materi, membuat ilustrasi atau
mengolah image yang akan digunakan.
Cetak, membuat film, plate, proses printing, finishing dan packaging.
ISSN
Kepanjangan dari International Standart
Serial Number, deretan angka unik yang terdiri dari 8-12 digit sebagai
identitas suatu terbitan tercetak. ISSN diberikan oleh ISDS (International
Serial Data System) yang berkedudukan di Paris.
Perhitungan Jumlah
Halaman
Beberapa faktor yang
menentukan jumlah halaman antara lain :
·
Ukuran kertas naskah
·
spasi baris ketikan
·
Ukuran huruf
·
Pola ketikan
·
Pola layout yang
akan diterbitkan
·
Ukuran font yang
akan digunakan
·
Leading (interline)/jarak antara baris teks
·
Banyak tidaknya
ilustrasi
·
Ukuran dan format
halaman serta luas bidang cetak
Untuk catatan, yang
harus diingat dalam melayout buku adalah :
·
Posisi
halaman ganjil selalu berada disisi kanan
Pada
urutan halaman romawi, apabila halaman terakhir romawi itu ganjil, maka
disediakan blank page agar halaman 1 tetap dimulai dari sisi
kanan. Namun apabila romawi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar