Selasa, 03 Mei 2016

MEMBUAT LAYOUT BUKU DENGAN INDESIGN





Membuat Layout Buku dengan Indesign - Adobe InDesign adalah aplikasi yang digunakan untuk desain layout atau publikasi. Adobe InDesign sering digunakan penerbit majalah, koran, biro cetak, dan biro iklan untuk mendesign produknya baik layout isi ataupun sampul. Sebelum Adobe mengeluarkan Adobe InDesign, Adobe telah mengeluarkan Adobe PageMaker yang berfungsi sebagai desain layout juga. tetapi saat ini Adobe Pagemaker sudah tidak lagi diproduksi.

Area kerja InDesign sendiri hampir mirip dengan PageMaker, yaitu terdiri dari sebuah window dokumen di mana kita bisa membuat gambar dan layout pada artwork, sebuah toolbox yang berisi tools untuk membuat gambar dan mengedit artwork, palettes yang dapat membantu memonitor dan mengubah artwork, dan menu yang berisi perintah untuk menjalankan tugas. Di dalam adobe Indesign, konsep layer juga diaplikasikan dalam pengaturan desain layout. Setiap dokumen selalu mempunyai paling sedikit sebuah layer.

Membuat Layout Buku dengan Indesign


Membuat Layout Buku dengan Indesign


Layer dapat diibaratkan sebagai lapisan transparan yang tidak saling berpengaruh antarlayer yang lain di bawahnya. Dengan menggunakan beberapa layer, dapat melakukan manipulasi objek lebih efektif. Dengan memanfaatkan layer ini, dapat melakukan editing secara bertahap. Saat berkonsentrasi pada teks, layer gambar dapat dinonaktifkan sehingga resource komputer tidak akan terkuras habis, yang menyebabkan komputer menjadi lebih lambat. Dengan menggunakan layer ini, kita dapat membuat beberapa alternatif desain sesuai dengan ide dan kreativitas, dengan beberapa variasi dalam bentuk maupun penempatan objeknya.

Umumnya, Adobe InDesign digunakan untuk melayout teks, majalah, koran, buku, poster dan segala bentuk keperluan cetak yang menggunakan lebih banyak text di dalamnya. Untuk kerperluan itulah maka fitur pengaturan/layout lebih di utamakan daripada fitur grafis lainnya. Kali ini kita coba berbagi sedikit tentang bagaimana membuat layout menggunakan Adobe InDesign. Kali ini saya menggunakan Adobe Indesign CS3.


Langkah Membuat Layout Buku dengan Indesign


Langkah 1
Buka New Document (ctrl+N) di menu File. Pada jendela “New Document” kamu bisa mengatur ukuran kertas/ bidang kerja yang kamu perlukan. Secara default, InDesign menampilkan ukuran dalam satuan “picas (p0)”, untuk mengubah ke dalam ukuran lain cukup ketikkan ukuran tersebut lengkap dengan jenis ukurannya (mis : 32 cm), In Design akan otomatis mengubahnya ke dalam satuan p0 kembali (tenang, kamu bisa ubah semua settingan ukuran ini ke dalam cm nanti).




Langkah 2
Untuk mengubah semua settingan jenis ukuran, cukup klik kanan di ruler atas dan samping kanan halaman kerja, lalu pilih settingan ukuran yang kamu perlukan. Maka semua pengaturan ukuran di InDesign akan berubah sesuai dengan jenis ukuran yang kamu pilih.




Langkah 3
Sebelum memasukkan tulisan, ada baiknya terlebih dahulu kita atur dulu layout dasar seperti pengaturan Nomor Halaman dan Peletakan Header / Footernya. Klik menu Pages, lalu double klik di menu Master. Master Page adalah lembar default untuk seluruh dokumen yang kamu buat, mudahnya, apapun yang kamu ketikkan/ input (baik tulisan, gambar maupun settingan margin) akan tampil di setiap halaman kerja.


Untuk mengatur margin (pastikan masih di dalam laman Master Page) input ukuran margin yang kamu inginkan. Non Aktifkan (klik) ikon link untuk input ukuran yang berbeda.

Bagi kamu yang terbiasa menggunakan MS Word, mungkin penyebutan settingan marginnya agak berbeda walau prinsipnya sama. Kalau di MS Word Left dan Right maka di InDesign penyebutannya Inside dan Outside. Pada menu Columns, Number untuk menentukan jumlah baris tulisan yang ingin kamu buat dan Guttter adalah jarak antara baris terebut. Silahkan berimprovisasi saja pada bagian ini sesuai degan kebutuhan. Pada tutorial ini, desainstudio menggunakan 2 columns dengan jarak 1 cm.


Langkah 4
Untuk membuat Header/Footer cukup tuliskan saja text dengan cara klik Text (T) lalu drag untuk membuat area text nya (di InDesign, kamu harus membuat area text terlebih dahulu dengan cara mendragnya). Jika Header/Footer kamu berupa gambar, kamu dapat memasukkannya dengan cara mengcopy gambar tersebut dari Adobe Illustrator, dsb. atau Ctrl+D untuk mengambil gambar dari file di komputer.

Langkah 5
Untuk Input Page Number, masukkan text (T) dengan cara men-drag-nya, ketikan 1 huruf (huruf apapun) select huruf tersebut, klik kanan maka akan muncul menu baru, pilih Insert Special Character/Markers/Current Page Number. Maka apapun huruf yang kamu ketikkan tadi akan berubah menjadi huruf “A”. Hal ini disesuaikan dengan judul Master Page (A-Master). Copy Page Number yang telah di set tadi ke halaman sebelahnya (di dalam Master Page terdapat dua halaman Master).

Langkah 6
Kalau semua layout Master sudah di set, berikutnya double klik di lembar 1 (lembar kerja). Di lembar inilah kita akan melakukan input text dan gambar yang kita perlukan untuk dokumen kita.

Langkah 7
Klik Text (T) lalu drag untuk membuat area teks yang diperlukan, ketik teks kamu (dalam contoh ini Saya menyesuaikan area text dengan layout yang sudah di buat sebelumnya)

Langkah 8
Untuk mengatur paragraph, buka Window/Type & Tables/Paragraph (Alt+Ctrl+T) dan atur paragraph yang kamu inginkan.

NB : Klik “Hyphenate” untuk memunculkan tanda sambung di paragraf yang terputus, atau matikan untuk menghapusnya.

Langkah 9
Jika tulisan kamu terpotong di ujung column, tanda Overset Text akan muncul. Klik tanda tersebut hingga muncul preview teks kecil di cursor kamu. Arahkan kursor tersebut ke column sebelahnya dan klik, otomatis tulisan yang terpotong akan dilanjutkan.

Langkah 10
Jika ingin menambah page, klik di menu Create new page. Lanjutkan tulisan kamu di page lanjutan ini. Dan otomatis, Page Number yang kamu set di Master Page tadi kini muncul secara continue. begitu juga Header/Footer yang telah dibuat.

Langkah 11
Sebelum file di simpan, perhatikan tanda Preflight Panel di sudut kiri bawah bar Jendela InDesign. Tanda ini akan berwarna merah jika masih ada error di dalam dokumen yang kita buat. Error disebabkan masih adanya link file yang missing di dalam file yang kita input atau adanya area text yang terpotong (overset text).

Langkah 12
Jika sudah selesai, kamu bisa menyimpan file dokumen kamu dalam format InDesign (.indd) untuk melanjutkan di kemudian hari, atau dalam format .Pdf jika sudah rampung semuanya.


Penyimpanan dalam format .PDF : File/Adobe PDF presets/High Quality Print. Pilih destinasi penyimpanan file, klik OK. Akan muncul jendela Export Adobe PDF, klik Export dan tunggu hingga selesai.

Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi tentang cara membuat layout buku.
Layouting adalah salah satu proses sebelum buku diterbitkan. Layouting adalah proses penataan letak sebuah naskah untuk diperindah secara visual dalam bentuk asli sebuah buku.
Banyak aplikasi atau software yang biasa digunakan untuk melayout sebuah buku. Yang paling sering digunakan untuk layout professional adalah software Adobe InDesign.
Namun bagi kamu, terutama pelaku self-publishing yang tidak memiliki software tersebut, kamu bisa melayout sendiri naskah kamu menggunakan Microsoft Word.
Bagaimana cara membuat layout buku menggunakan Microsoft Word?
Berikut kami berikan langkah-langkahnya :
  1. Buka file .doc /.docx (naskah kamu) di Ms. Word.
  2. Klik Tab Page Layout lalu dibagian page setup, lalu klik tanda panah kecil di sudut kanan bawah.layout
  3. Pada Multiple Page pilihlah Book Fold.
    Perhatikan, Orientation akan berubah secara otomatis dari Portrait menjadi Landspace.
    Margins 
    akan berubah dari Left dan Right menjadi Inside dan Outside.
    Inside adalah batas antara tepi tulisan bagian dalam buku dengan lipatan atau bagian buku yang dijilid.
    Sedangkan outside adalah tepi bagian luar buku. Isikan masing-masing margin dengan angka 1 sampai 1,5 cm.
    layout2
  4. Pada tab Paper pilihlah kertas A4. Lalu klik OK.
    Pengaturan ini menyebabkan ukuran halaman menjadi A5 atau separuh dari A4.  Ukuran A5 adalah ukuran separuh dari A4.
Ukuran font untuk halaman A5 idealnya adalah 10 pt, beberapa font lain ada yang sesuai dengan 9 pt atau 11 pt, dengan line spacing 1 hingga 1,15.
Jangan lupa, untuk halaman ganjil harus selalu di sisi kanan. Sedangkan untuk halaman genap selalu di sisi kiri. Pastikan jumlah halaman keseluruhan adalah genap. Lebih baik lagi kalau banyaknya halaman adalah kelipatan empat, misalkan 4, 16, 20, dst.
5. Klik Ok dan selesai, layout naskah kamu sekarang sudah berubah menjadi tampilan sebuah buku. Silakan kamu simpan dalam bentuk .pdf.
Itulah cara membuat layout buku dengan sederhana. Untuk layout buku yang sempurna dengan menambahkan berbagai macam tampilan menarik di dalamnya, kamu bisa coba menggunakan Adobe InDesign.
Jika kamu masih bingung atau tidak yakin dengan hasil layoutmu, terutama para pelaku self-publishing, kamu bisa menggunakan jasa layout kami. Jasa layout termurah yang pernah ada.
Silakan baca lebih lengkap disini.
Jasa layout buku termurah.
Sekian tips kami tentang cara membuat layout buku.
Salam kreatif,
https://malkasmedia.wordpress.com/2015/05/19/cara-membuat-layout-buku/




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV4-YESXj-BBe9rlAe7bOTTFgpQg6JNLJKssYB6EezzVwsLPIfdmfDROwkykWPwDk7dj3ZEJZjlcOya50hioEV2x0vNzaBZo_2RZyz7I33VUkCiPfjXAmtt4GTyzbVrhr9O7evBE3f6q9o/s320/IMG+001.jpg

Foto milik pribadi


KOMUNIKASI-GRAFIS

Buku adalah jendela dunia. Keberadaan buku sebagai media informasi dan ilmu masih diakui peranannya hingga sekarang. Walau dunia teknologi telah berkembang semakin pesat hingga muncullah e-book dengan variasi harga berbeda bahkan banyak pula yang menawarkan free, namun buku tetap saja digemari dan memiliki target pasarnya sendiri.
Nah, pernah ngga sih memikirkan bagaimana proses pembuatan buku itu? Simak lebih lanjut yuk. 


Desain Grafis (Graphic Design) dalam dunia grafika Indonesia lebih dikenal sebagai Perwajahan. Perwajahan dari asal kata wajah (frontal), ialah sesuatu yang bernilai positif. Perwajahan merupakan kegiatan ­melalui rancangan dengan segala aspeknya untuk menghasilkan suatu barang ­cetakan yang diharapkan.
Sesuai fungsinya, Perwajahan memiliki tujuan:
1. Agar barang cetakan sebagai sarana komunikasi akan lebih ­efektif.
2. Barang sebagai produk komersial harus sukses.

Perwajahan merupakan gabungan antara komunikasi dengan ­kreasi/daya cipta, maka akan lebih­ ­te­­­pat ­disebut Komunikasi ­Grafika. ­Komunikasi Grafika sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial,­ ­poli­tik dan ­kebudayaan. Setiap manusia berbuat sesuatu, berkreasi serta di­pengaruhi oleh tindakan orang lain. Semua itu terjadi sebagai akibat ­adanya bentuk kata-kata yang ­tercetak.

Unsur-unsur komunikasi grafika, terdiri dari:
1.            Sumber, pihak yang oleh penerima diterima sebagai pengirim pesan. Tugas sumber adalah menginformasikan, mengubah/memperkuat ­sikap penerima untuk mencapai keberhasilan dalam komunikasi tercetak. ­Sumber harus mempelajari segala sesuatu mengenal orang, lingkungan sosial, sikap dan peranannya.
2.            Pesan, meliputi penggunaan lambang verbal (kata-kata) yang grafis/ilutrasi untuk mengungkapkan  arti. Pesan, berisi gagasan yang disajikan secara tepat haruslah benar-benar dikuasai, misalnya melalui komunikasi tatap muka/lisan, cenderung ­menilai sumber dari cara berbicara, cara berpakaian dsb. Apa yang ­diperoleh akan masuk melalui beberapa alat indera kita yang kemudian diubah ­menjadi ­lambang­-­lambang. dalam isyarat tercetak, makna pesan ­diberikan melalui penglihatan.
3.            Saluran/Media, sarana untuk membawa pesan, misalnya: Surat ­Kabar, Majalah, Poster, dsb.­ Saluran/Media dapat merupakan sumber pemancar. Pesan-pesan dapat mempengaruhi sikap­ penerima baik terhadap sesuatu yang ­dipesankan ataupun terhadap sumbernya, disamping itu pula sikap penerima ­terhadap media dapat mempengaruhi sikap terhadap pesan, sumber atau ­keduanya.
4.            Kebisingan (noise). Dalam teori elektronika, kebisingan dapat ­mengakibatkan penyampaian­ ­isyarat/­lambang menjadi terganggu atau kurang efisien.
5.            Penerima. Sebagai penerima pesan yang dalam situasi ini dapat ­menjadi sumber, seperti halnya sumber dapat menjadi penerima pesan dari ­sumber lain.
6.            Umpan Balik. Tujuan umpan balik adalah untuk menghasilkan ­tingkatan pengawasan atas proses komunikasi. Melalui umpan balik, sumber akan memperoleh informasi mengenai reaksi penerima.


TATA-LETAK/LAYOUT

Dalam pembuatan buku, dikenal yang namanya layout/tata letak. Maksudnya ialah suatu usaha/perbuatan dalam menata dan memadukan unsur-unsur komunikasi grafis seperti gambar/ilustrasi, teks, grafik, tabel, caption, angka halaman, dan elemen lainnya menjadi suatu media komunikasi visual yang komunikatif dan estetik.   


Membuat layout adalah proses merangkaikan unsur-unsur ­tertentu manjadi suatu susunan yang ­menyenangkan. Sesuai dengan unsurnya, ­layout haruslah dirancang dengan cermat.
Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah berupa penyajian secara visual melalui proses ­pemi­kiran yang menghasilkan keputusan-­keputusan tentang:
 • Gagasan-gagasan, yang kemudian dinyatakan dengan kata-kata.
 • Unsur-unsur yang akan dipakai.
 • Pentingnya hubungan antara gagasan dan unsur secara relatif.
 • Urutan penyajian.
 Keputusan tersebut dipengaruhi oleh jenis produk yang ­dipromosikan, jenis konsumen serta tingkatan perhatian konsumen terhadap produknya. Hal ini akan mempengaruhi komposisi/susunan ­layout

Bentuk dan ­visualisasi Layout antara lain:

1. Layout miniatur.
 Layout miniatur dibuat lebih kecil dari ukuran sesungguhnya (­sembarang), biasanya dalam skala ­per­bandingan.
 Keuntungan layout miniatur:
 • Merupakan sarana ekonomis untuk menguji berbagai rancangan ­layout.
 • Dikerjakan dengan cepat, perancang bebas berkreasi.
 • Dalam proses pembuatannya dapat menimbulkan gagasan-gagasan baru yang lebih baik sebagai alternatif.
2. Layout kasar/sketsa.
 Layout miniatur yang terbaik diperbesar menjadi layout kasar, sebesar ukuran sesungguhnya. ­Walaupun unsur-unsur divisualkan berupa skets secara kasar dan cepat. namun penempatan serta ukuran semua unsur haruslah sedemikian tepat sehingga dapat memperjelas pelaksanaannya. Layoutkasar dalam pengertiannya lebih sederhana dibandingkan dengan layout miniatur.
3. Layout komperhensif.
 Layout komperhensif merupakan layout yang pasti, memperlihatkan bagaimana bentuk/wajah akhir suatu produk. Unsur-unsur tipologi, ­ilustrasi maupun warna divisualkan secara tepat baik jenis huruf, besar huruf, ­jenis ilustrasi serta warna yang akan digunakan.Visualisasi layout komperhensif hanya sekedar menunjukkan gambaran impresif/kesan pandangan ­sekilas, sehingga orang yang melihat dapat membayangkan bagaimana ­wujud akhir sebagai produk cetakan. Unsur teks maupun ­unsur lainnya dalam ­pembuatan layout komperhensif ­cu­kup ­menggunakan ­guntingan majalah atau koran bekas, diharapkan agar ­hemat biaya. Setelah layout ­komperhensif disetujui oleh pemesan yang bersangkutan, maka proses selanjutnya adalah ­pelaksanaan pembuatan gambar kerja (art work).


Dalam proses pembuatan layout, harus memperhatikan 6 faktor dasar-dasar pokok sebagai berikut:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga_vqcEPPeoHih6Q1Sba9pN_gv2fBsSe-0GfybzxO09xnfL0aTtnFem9YUfYcUMwYfpUc6NtISuH_THlqDvB2prS_xR0VUhB-cwqdp1NTViNsqCkFWjg4WtXc2sIHxeSF-1u24hNH19bKU/s320/002.jpg
1. Proporsi/Perbandingan


 Proporsi menunjukkan hubungan :
·                     Antara suatu unsur dengan lainnnya atau ­dengan layout ­keseluruhannya dalam hal ­ukuran atau ­bidang.
·                     Antara dimensi layout dengan dimensi ­bagian-­bagiannya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM4GvnfY8ke3NYCDnVgBXWR8-OFeIdT7gchTZgcqZ3nuqdq1V5hR0B6dJI5RidBP3S6DjHCgqH2IZ_SMdenO6SBL_O9LFt2WpHglz_7IdfS1HyBdhjxEcR9YzSRNq7gWD8HKC-dW3UJCR0/s320/003.jpg

2. Keseimbangan.

Keseimbangan akan terjadi bila unsur-unsur ­ditempatkan/disusun ­dengan serasi ­sehingga ­bobot unsur-unsur tersebut memberi ­kesan ­mantap dan tepat. Bobot itu dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, ­warna serta ­kecerahan atau ­kegelapan. Di dalam tampilan layout kita ­mengenal pusat optik, ­tempat dalam suatu ruang yang bagi mata ­merupakan ­pusatnya. Letak ­pusat optik ­berada sedikit di atas pusat matematika (kira-kira 1/20 x tinggi).
1.            Keseimbangan format (simetris) : Keseimbangan format terbentuk oleh unsur-unsur yang sama pada kedua sisi di dalam suatu ruang.
2.            Keseimbangan informasi (asimetris): Unsur-unsur dari berbagai bobot terbentuk seimbang di sekitar pusat ­optik.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4bp_YUnQCkaQkeXwfFONk20jPbLABOC3gfY7AgZqL47U0lhYPhp5DzUlJhJ_xgamC-Ajpxeyh1w6Je86-YJV14R_1n9gMLhGHTkHWvn0IETog2oEavCoIng7XnaUhVUAdqepyXxaXEGO-/s320/006.jpg
3. Kontras.

Kontras digunakan untuk menyatakan ­sesuatu yang ingin ditonjolkan. Kontras dapat dicapai dengan misalnya, mengganti ukuran, bentuk nada, dan arah.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVCHDr419VVE1vuqoms9k00DabXoydkuefYVQ2uyTqit6ubhjceVbierpGl2yU8pZ-U49c5JXD7pR3w5pZN6qM31bOafUCIByGLk23oiZshRxot0cLvky9nrsg4dSnHvXkZT-yAhNPpKUN/s320/007.jpg
4. Irama.

Irama dapat dicapai dengan cara, pengulangan secara teratur beberapa pola dalam ­rancangan seperti halnya ­dengan bentuk, nada atau ­warna. Variasi ­bentuk yang tidak terlalu ­besar ­sehingga ­pembaca segera dapat mengenali kesamaanya. Agar layout dapat berhasil baik, irama harus ­merupakan gerak yang mengarah dari suatu ­unsur ke unsur lain sesuai ­kepentingannya.


5. Kesatuan.

Unsur-unsur yang membentuk suatu tampilan, harus ada hubungannya satu sama lain dalam ­ruang, sehingga memberi kesan menjadi satu. ­Kesatuan merupakan pengelompokan bentuk atau warna.


6. Harmoni/keselarasan.

Ketika menyusun unsur-unsur pesan tercetak perlu memperhatikan ­persyaratan penting sbb:
 • Layout harus menggambarkan sesuatu yang kuat, dipandang dari segi visual.
 • Komposisi keseluruhannya harus menghasilkan efek kesatuan.


PERWAJAHAN BUKU

Unsur-unsur perwajahan (3F) :
1.            Fungsi, kegunaan barang cetakan yang direncanakan.
2.            Format, menentukan ukuran produk cetakan sehingga rancangan yang dibuat bisa dilaksanakan secara efektif.
3.            Frame, batas ruang putih pada lembar halaman produk cetakan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXdgiUUCyafW0vAA6_YYRRO_Me-Vy1xKy0VdhyphenhyphenFRhGwxTtZWJOiS2G8wM6YI0l7IWnrCY78M0mGVNhZ7xXrIWBM0DLXDfJ-OGbg9ZfbBjmluCeVU43eiRJy9_dBMa_8ab6e0opTSUBnXMk/s320/001.jpg

Bagian -bagian buku :
1.            Jaket buku, berfungsi untuk melindungi kulit buku dari kotoran/debu dan sinar matahari. Pada jaket buku dapat dicantumkan biografi ­pengarang dan sinopsis buku yang besangkutan
2.            Kulit buku, berfungsi melindungi blok buku.
3.            Blok buku, terdiri dari perwajahan awal, perwajahan teks/isi dan ­per­wajahan akhir.
a. Perwajahan awal, terdiri dari:
 • judul Perancis
 • judul utama
 • copyright dan perijinan
 • persembahan/dedikasi
 • kata pengantar/sambutan
 • ucapan terimakasih
 • daftar isi
 • daftar ilustrasi

b. Perwajahan Teks/isi
 • judul bagian
 • judul bab
 • judul sub bab
 • judul pasal
 • ringkasan
 • ilustrasi dan caption
 • catatan

c.     Perwajahan akhir, terdiri dari:
 • lampiran (appendix)
 • daftar kata (index)
 • daftar istilah (glossary)
 • kolofon
 • sinopsis


TIPOGRAFI

Huruf adalah unsur utama dalam tipografi, merupakan sarana untuk membentuk kata-kata yang ­mengandung arti. Huruf sebagai unsur tata letak ­disamping ilustrasi dapat berdiri sendiri serta mampu untuk menyampaikan pesan lengkap secara efektif tanpa alat bantu.
Huruf diklasifikasikan menjadi empat golongan yaitu kelopok huruf, keluarga huruf, variasi huruf, dan aplikasi huruf.

1. Kelompok Huruf
 • jenis pokok huruf Roman (serif)
 • jenis pokok huruf tanpakait (sans serif)
 • jenis pokok huruf Bodoni (kait tipis)
 • jenis pokok huruf Egyptienne (kait balok)
 • jenis pokok huruf Fantasi (hias)

2. Keluarga Huruf
Suatu kelompok gambar huruf yang perancangannya berkaitan erat yang ­apabila disusun tampak ­har­monis satu dengan yang lainnya, misalnya: ­kelompok Garamond, Baskervile atau Chentelham.

3. Variasi Huruf
 • capital
 • ondercase
 • italic
 • bold
 • condenced
 • extended
 • open



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_ibL-HQMEFnpsrVXWWGdTaAWUSbwfwGHf3LkMvbw3OB7Xu82e27XOB5uj1cK6c5V_FFCi_cZmwss6qCR-4dQdUmFKbgglmkEHNuwttuLBX5Vc89Nx9JOlHEvnhXRkUxF2YzKPfhunr5S9/s320/009.jpg

4. Aplikasi Huruf
Beberapa kategori penggunaan jenis huruf dan korp huruf pada buku ­cetakan sesuai jenjang pendidikan:
 • kelas 1 SD menggunakan korp huruf 16 pt - 24 pt (sans serif)
 • kelas 2 SD menggunakan korp huruf 14 pt - 16 pt (sans serif)
 • kelas 3 SD menggunakan korp huruf 12 pt - 14 pt (sans serif + serif)
 • kelas 4 s/d 6 SD menggunakan korp huruf 11 pt - 12 pt (sans serif + serif)
 • SLTP menggunakan korp huruf 10 pt - 11 pt (serif)
 • SLTA menggunakan korp huruf 11 pt - 9 pt (serif)


Pemilihan Huruf untuk Teks Buku
• Jenis Futura, Gilans, Univers, Times Roman, Palatino, English Time dan sejenisnya.
• Maksimun dua jenis huruf yang dipakai (jenis huruf yang memiliki variasi lengkap: Light, Roman, Bold, Italic)

Keterbacaan
• Hindarkan potongan kata terakhir ( 1 baris ) dari alinea sebelumnya, biasa disebut anak haram/janda (widow).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5Syz2JIcIeglap7pE8gvQKBv-10VMr5bglNC-k_AtEroMbXSl4EttqXKN6fw9iXxIkmqsoUavRFAAm6l9EFHIbGLVfxVj9HPFBSI06m6QzkyOhbSMvRVtK7Vm4Ub4qjN4t2nd1jCGnk4T/s320/Widow.jpg
Sampel kasus Widow


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEied-bDG3MP-Q7E64sxMB8sgBb0vB6r6ej4FNi_dWV5O4G0wR6g3Ic8kjKrGP8whpTI1uSTOm9dMGhMHMeZWXi2xM0PYTOQ0wH2zc4HUJDuD8LYs2drZo2IPdNL5z-rBJU4vtAVO200TCPY/s320/Widow002.jpg


• Hindarkan bentuk susunan teks rata kanan.
• Hindarkan jumlah huruf lebih dari 60 karakter dam 1 baris.
• Hindarkan penggunaan jenis kertas yang terlalu tipis/tembus cetak.
• Hindarkan warna kertas terlalu putih/silau

Gambar Kerja (Artwork)
Pembuatan Gambar kerja (art work) berdasarkan layout ­komperhensif yang telah disetujui oleh pemesan. Bentuk Gambar kerja, berupa susunan teks dan gambar yang masing-masing materi terpisah.
Gambar kerja dikerjakan secara cermat, rapih dan bersih untuk ­memperlancar proses berikutnya di bagian Reproduksi/pemotretan.
Materi Gambar kerja sebaiknya menggunakan warna hitam ­dengan kepekatan yang telah ditentukan. Permintaan teknis maupun warna ­dilampirkan pada lembar ilustrasi (overlay).

Dalam sebuah buku tentu berisi poin-poin dibawah ini :
Pengarang/Penulis
Yaitu perorangan maupun kelompok/tim yang berperan sebagai narasumber, pembuat berita atau pengisi materi. 

Penerbit
Industri yang bertugas memproduksi dan memperbanyak sebuah literatur dan informasi yang dapat dinikmati khalayak ramai. 


Percetakan
Sebuah perusahaan/industri yang menggandakan dan memproduksi secara massal melalui tahapan pracetak, cetak, dan finishing


Untuk menjadi sebuah buku melalui tahap proses penerbitan sebagai berikut :
Customer, biasanya pelanggan memberikan materi berupa naskah, ilustrasi,dan foto,
Pengolahan naskah, seperti pengetikan naskah, penyuntingan isi dan bahasa, pemilihan ilustrasi yang tepat, melayout, dan mengoreksi file
Pengolahan desain, membuat desain cover buku dan layout isi materi, membuat ilustrasi atau mengolah image yang akan digunakan. 
Cetak, membuat film, plate, proses printingfinishing dan packaging.

ISSN
Kepanjangan dari International Standart Serial Number, deretan angka unik yang terdiri dari 8-12 digit sebagai identitas suatu terbitan tercetak. ISSN diberikan oleh ISDS (International Serial Data System) yang berkedudukan di Paris. 

Perhitungan Jumlah Halaman
Beberapa faktor yang menentukan jumlah halaman antara lain :
·                     Ukuran kertas naskah
·                     spasi baris ketikan
·                     Ukuran huruf
·                     Pola ketikan
·                     Pola layout yang akan diterbitkan
·                     Ukuran font yang akan digunakan
·                     Leading (interline)/jarak antara baris teks
·                     Banyak tidaknya ilustrasi
·                     Ukuran dan format halaman serta luas bidang cetak 
Untuk catatan, yang harus diingat dalam melayout buku adalah :
·                     Posisi halaman ganjil selalu berada disisi kanan
Pada urutan halaman romawi, apabila halaman terakhir romawi itu ganjil, maka disediakan blank page agar halaman 1 tetap dimulai dari sisi kanan. Namun apabila romawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar