Perkembangan
dunia perpustakaan, dari segi data dan dokumen yang disimpan, dimulai dari
perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa
katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog
(index). Perkembangan mutakhir adalah munculnya perpustakaan digital (digital
library) yang memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena
berorientasi ke data digital dan media jaringan komputer (internet). Di sisi
lain, dari segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya
koleksi perpustakaan, saat ini muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi
informasi untuk otomatisasi business process di perpustakaan. Sistem
yang dikembangkan kemudian terkenal dengan sebutan sistem automasi perpustakaan
(library automation system). Proses pengolahan data koleksi menjadi
lebih akurat dan cepat untuk ditelusur kembali. Dengan demikian para pustakawan
dapat menggunakan waktu lebihnya untuk mengurusi pengembangan perpustakaan
karena beberapa pekerjaan yang bersifat berulang (repetable) sudah diambil alih
oleh komputer.Makalah ini menguraikan tentang pemanfaatan teknologi informasi,
khususnya dalam pengelolaan data elektronik dan sistem automasi perpustakaan
dari berbagai sudut pandang.

Menurut (Arif: 2003) perbedaan
automasi perpustakaan dan perpustakaan digital adalah terletak pada sistemnya,
keduanya dijelaskan sebagai berikut.
1.
Sistem
Automasi Perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi pada pekerjaan
administratif di perpustakaan agar lebih efektif dan efisien. Bidang pekerjaan
yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah
pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan
anggota, statistik dan lain sebagainya.
2.
Sistem
perpustakaan digital adalah penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk
menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam
format digital. Atau secara sederhana dapat dianalogikan sebagai tempat
menyimpan koleksi perpustakaan yang sudah dalam bentuk digital.
Selain perbedaan di atas,
Wicaksono menambahkan perbedaan antara perpustakaan digital dengan automasi
perpustakaan. Perbedaan tersebut adalah dalam hal aksesibilitas dan manajemen
pengembangan sistemnya. Keduanya akan dijelaskan sebagai berikut.
1.
Aksesibilitas
Dalam
Sistem perpustakaan digital dirancang agar koleksi perpustakaan mudah diakses
dan jangkauan aksesnya luas, penelusur darimanapun dapat mendapatkan buku
secara langsung tanpa harus bertatap muka dengan pengelola. Sedangkan dalam
automasi perpustakaan aksesnya masih sulit sebab hanya anggota saja yang mampu
mengakses dan harus datang ke lokasi perpustakaan.
2.
Manajemen pengembangan sistem
Implementasi
sistem perpustakaan digital merupakan hal yang kompleks dan rumit, perlu
perencanaan yang matang. Mulai dari menyiapkan white papers, spesifikasi
fungsional
sistem, model bisnis, manajemen tekhnologi, isu legal, manajemen SDM,
prosedur
dan lain-lain. Sedangkan dalam perpustakaan terautomasi manajemen pengembangan
sistemnya tidak serumit digitalisasi.
Faktor Penggerak
• Kemudahan mendapatkan produk TI
• Harga semakin terjangkau untuk
memperoleh produk TI
• Kemampuan dari teknologi
informasi
• Tuntutan layanan masyarakat
serba klik
Alasan lain
• Mengefisienkan dan mempermudah
pekerjaan dalam perpustakaan
• Memberikan layanan yang lebih
baik kepada pengguna perpustakaan
• Meningkatkan citra perpustakaan
• Pengembangan infrastruktur
nasional, regional dan global
Cakupan dari Automasi
Perpustakaan
• Pengadaan koleksi
• Katalogisasi
• Sirkulasi, reserve, inter-library
loan
• Pengelolaan terbitan berkala
• Penyediaan katalog (OPAC)
• Pengelolaan anggota
• Statistik (Laporan)
• Paham akan maksud dan ruang
lingkup dan unsur dari AP (automasi perpustakaan)
• Paham dan bisa mengapresiasi
pentingnya melaksanakan analisis sistem yang
menyeluruh sebelum merencanakan
desain sistem
• Paham akan dan bisa
mengapresiasi manfaat analisis sistem dan desain, implementasi,
evaluasi dan maintenance.
• Paham akan proses evaluasi
software sejalan dengan proposal sebelum menentukan
sebuah sistem
• Paham akan dan bisa
mengapresiasi pentingnya pelatihan untuk staf dan keterlibatan
mereka dalam seluruh proses kerja
Menurut Arif , Sebuah
Sistem Automasi Perpustakaan pada umumnya terdiri dari 3
(Tiga) bagian, yaitu :
(1) Pangkalan Data,
(2) User/Pengguna, dan
(3) Perangkat Automasi.
Perangkat Lunak Automasi (Software)
Sebuah perpustakaan yang hendak
menjalankan proses automasi maka harus ada sebuah perangkat lunak sebagai alat
bantu. Perangkat lunak ini mutlak diperlukan keberadaannya karena digunakan
sebagai alat bantu mengefisienkan dan mengefektifkan proses.
Ada 3 (tiga) cara untuk
memperoleh perangkat lunak, antara lain :
1. Membangun sendiri dengan
bantuan seorang developer perangkat lunak. Jika instansi Anda mempunyai tenaga
programer maka langkah pertama ini bisa dilakukan karena dapat menghemat biaya
membeli perangkat lunak automasi.
2. Menggunakan perangkat lunak
gratis, misalnya : CDS/ISIS, WinISIS, KOHA, OtomigenX, Senayan Library, dan
sebagainya. Perangkat lunak ini bisa didapatkan dari internet karena
didistribusikan secara gratis kepada semua saja yang memerlukan. Walaupun
gratis perangkat lunak ini masih banyak kekurangan dan masih harus dimodifikasi
lebih lanjut agar memenuhi sesuai dengankebutuhan masing-masing perpustakaan.
3. Membeli perangkat lunak
komersial beserta training dan supportnya yang dibangun oleh pihak ketiga.
Perangkat lunak komersial, merupakan hasil riset pengembangnya dan mudah untuk
diimplementasikan karena hanya perlu dilakukan perubahan fitur sedikit atau
tidak sama sekali. Training dan Support selama beberapa periode waktu juga akan
diberikan oleh vendor secara penuh sehingga pengguna dapat langsung menggunakan
tanpa harus bersusah payah lagi. Pilihan ini dapat dipilih jika terdapat dana
yang mencukupi untuk membeli perangkat lunak.
•
Sesuai dengan keperluan
•
Memiliki ijin pemakaian
•
Ada dukungan teknis, pelatihan , dokumentasi yang relevan serta pemeliharaan.
• Menentukan staf yang
bertanggungjawab atas pemilihan dan evaluasi software.
Ketiga
komponen automasi tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Pangkalan Data
Setiap perpustakaan pasti tidak
akan terlepas dari proses pengelolaan koleksi. Tujuan dari proses ini untuk
memperoleh data dari semua koleksi yang dimiliki dan kemudian mengorgani-sirnya
dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmu perpustakaan. Pada sistem manual, proses
ini dilakukan dengan menggunakan bantuan media kertas atau buku. Pencatatan
pada kertas atau buku merupakan pekerjaan yang sangat mudah namun juga
merupakan suatu proses yang tidak efektif karena semua data yang telah dicatat
akan sangat sulit ditelusur dengan cepat jika jumlah sudah berjumlah besar
walaupun kita sudah menerapkan proses peng-indeks-an. Dengan menggunakan
bantuan teknologi informasi, proses ini dapat dipermudah dengan memasukkan data
pada perangkat lunak pengolah data seperti : CDS/ISIS (WINISIS), MS Access,
MySQL. Perangkat lunak ini akan membantu kita untuk mengelola pangkalan data,
ini menjadi lebih mudah karena proses pengindeksan akan dilakukan secara
otomatis dan proses penelusuran informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan
akurat karena perangkat lunak ini akan menampilkan semua data sesuai kriteria
yang kita tentukan.
2. User/Pengguna
Sebuah sistem automasi tidak
terlepas dari pengguna sebagai penerima layanan dan seorang atau beberapa
operator sebagai pengelola sistem. Pada sistem automasi perpustakaan terdapat
beberapa tingkatan operator tergantung dari tanggung jawabnya. Dalam setiap
program aplikasi, user mempunyai tingkatan yang berlainan. Misalnya di dalam
otomigenx (aplikasi Automasi Perpustakaan Buatan Perpustakaan ITB) user dibagi
menjadi dua yaitu administrator dan nonadministrator.
3. Perangkat Automasi
Perangkat automasi yang dimaksud
disini adalah perangkat atau alat yang digunakan untuk membantu kelancaran
proses automasi. Perangkat ini terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu : a.
Perangkat Keras, dan b. Perangkat Lunak Automasi. Tanpa adanya dua perangkat
ini secara memadai maka proses automasi tidak akan dapat berjalan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar